A Perfect Me.

Beberapa minggu yang lalu, secara nggak sengaja ada satu iklan video yang muncul di timeline Facebook-ku. Iklan anime. Tapi bukan sekedar anime biasa. Di video itu ada tulisan, “Celebrating 20 year anniversary of PERFECT BLUE.” dimana mereka announce bahwa anime itu bakal dapet theatrical run di bioskop tertentu di Amerika Serikat.

Tertarik, aku akhirnya cari tempat dan waktu untuk segera nonton. Karena sesuatu yang sudah berumur 20 tahun, berasal dari luar Hollywood, dan dapet limited run di bioskop, pastinya merupakan sesuatu yang lebih dari biasa.

Files - Perfect Blue - 01.png

PERFECT BLUE menceritakan tentang Kirigoe Mima. Seorang pop idol yang merupakan salah satu anggota idol group CHAM!. Di awal film, kita diberi informasi bahwa Mima memutuskan untuk graduate untuk mengejar karirnya sebagai seorang aktris.

Tak lama setelah Mima bekerja sebagai aktris, beberapa orang yang terlibat dengan Mima mulai menjadi korban pembunuhan sadis. Anehnya, entah kenapa rasanya setiap pembunuhan yang terjadi selalu memiliki hubungan dengan serial drama yang sedang digarap oleh Mima. Sebenarnya apa yang terjadi?

Lewat dari paragraf di atas, aku bakal masuk ke pembahasan lebih dalam, dan kemungkinan bakal penuh dengan SPOILER. Misal kalian pingin menikmati PERFECT BLUE tanpa terkena spoiler, silahkan berhenti di sini, dan cari cara gimana kalian bisa nonton anime legendaris ini.

Bagi yang mau tahu pemikiranku setelah nonton film ini? Silahkan lanjut.

Files - Perfect Blue - 03.png

「かわいい、純正なアイドルさん。」

Mima merupakan personifikasi seorang idol yang suci, imut, dan tidak ternoda yang seperti kebanyakan fans-nya dambakan. Senyuman manis, tarian dan nyanyian energik yang didesain untuk memberikan semangat bagi semua orang.

Untuk beberapa orang, kemungkinan para idol ini hanyalah sekedar penyanyi yang numpang lewat, tapi bagi para penggemar beratnya, para idol ini bisa jadi merupakan penyemangat hidup mereka.

Kalian mungkin tahu, terlebih misal kalian anak perantauan yang tinggal sendiri di kota besar tanpa siapapun yang berarti di sisi kalian, aktivitas sehari-hari bisa terasa sepi, membosankan, dan bahkan bisa jadi kalian anggap tidak berarti. Semua passion dan idealitas kalian kesampingkan untuk mendapatkan nilai atau pekerjaan terbaik, dan semakin lama, rasanya kalian semakin kehilangan rasa kemanusiaan kalian.

Idol, dengan semua lagunya, bisa saja menjadi harapan terakhir orang-orang seperti di atas yang sudah mulai merasa putus asa di dalam hidupnya. Lirik-lirik penuh semangat, melodi yang seakan megatakan, “jangan menyerah!” bisa menjadi salah satu alasan untuk tetap berjuang dalam hidup.

Dan untuk beberapa orang, idol ini bisa menjadi satu-satunya alasan.

Tanpa lanjut terlalu jauh, beberapa contohnya bisa kalian cari di beberapa portal berita, di mana para fans tertentu membakar semua merchandise setelah tahu idol favoritnya punya hubungan romantis dengan orang lain, atau bagaimana para fans ini rela beli puluhan kopi CD single hanya untuk salaman sesaat dengan orang yang dipuja.

 

Dengan beberapa fakta di atas, kalian bisa coba tempatkan diri kalian sebagai orang yang menggantungkan diri ke idol tersebut. Sekarang bayangkan Mima — idol favorit kalian — memutuskan untuk pensiun dari dunia idol dan memutuskan untuk beralih profesi menjadi aktris.

Oke, kemungkinan kalian masih akan terus support dan mengikuti perjalanan Mima dari aktris amatir menjadi aktris profesional. Tapi dari sinilah masalah di PERFECT BLUE mulai berkembang.

Files - Perfect Blue - 04.png

「あなた…誰なの?」

Mima mendapatkan peran kecil di sebuah serial drama kriminal dimana dia hanya dapat satu dialog yang kurang berarti, 「anata…dare nano?」atau yang bisa kita terjemahkan ke, “kamu…siapa?”. Konteksnya di sini adalah, Mima merupakan adik seorang korban yang menanyakan dialog ini ke seorang detektif saat mereka pertama kali bertemu.

Sebelum shooting adegan yang tampaknya kurang berarti ini, Mima berkali-kali menggumamkan satu kalimat ini.

「Anata…dare nano?」「anata…dare nano?」「anata…dare nano?」「anata…dare nano?」「anata…dare nano?」「anata…dare nano?」「anata…dare nano?」「anata…dare nano?」「anata…dare nano?」

Mima di sini didampingi oleh 2 orang, Rumi-san, manager Mima sejak dia masih jadi anggota CHAM!, dan Tadokoro-san, atasan dari Rumi-san. Setelah berhasil melobi produser drama dimana Mima berperan, akhirnya Mima mendapatkan character development yang lebih dalam. Tapi ada satu masalah di sini: Mima harus bersedia shoot adegan pemerkosaan.

Tadokoro-san dan Rumi-san sudah menimbang keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan Mima apabila setuju untuk shoot adegan semacam ini. Rumi-san secara pribadi juga menahan Mima untuk berpikir apakah dia mau apa tidak. Mima akhirnya menyatakan setuju.

Singkat cerita kita lompat ke bagian Mima bersedia shooting adegan pemerkosaan, dan di sini adalah momen cinematic favoritku dari semua PERFECT BLUE. Komposisi warna yang dipakai berubah, dimana sebelumnya cerah, jelas, dan ringan, di adegan ini komposisinya lebih gelap dan tajam.

In my opinion, di titik ini kita dapat salah satu tema utama PERFECT BLUE: pendewasaan. Adegan ini menggambarkan proses seseorang berubah jadi dewasa, dimana dia harus melepaskan nilai-nilai yang dipegang agar bisa “berkembang” di masyarakat, dimana Mima kehilangan kesucian-nya secara tidak langsung, dan dimana Mima mulai merasakan adanya hal yang tidak beres.

Selama adegan ini, kita juga melihat Tadokoro-san yang ekspresinya sangat terganggu, dan Rumi-san yang sudah menemani Mima sejak jadi idol amatir sampai menangis dan keluar dari studio karena nggak rela anak asuhnya mendapatkan peran seperti ini.

Setelah scene ini selesai, kita melihat Mima kembali ke kamar apartemennya. Sekuat apapun Mima menahan perasaannya, akhirnya dia meledak juga. Dia nangis, mengakui bahwa sebenarnya dia juga nggak sudi mendapatkan shoot adegan pemerkosaan, tapi dia sungkan kepada semua orang yang sudah membantunya hingga karirnya sampai sejauh ini.

Dan di sini kita mendapatkan tema kedua dari film ini: penyesalanWalaupun belum intens, di sini kita sudah mulai bisa melihat permulaan dari kegalauan Mima, apakah dia benar sudah mantap ingin menjadi aktris, ataukah dia ingin kembali menjadi seorang idol? Tapi semuanya sudah terlambat.

Ingat poin di atas dimana seorang idol itu suci, imut, dan tidak ternoda? Ya, walaupun tidak literally diperkosa, Mima di mata para penggemarnya sudah nggak suci, sudah bukan Mima yang dulu.

Satu-satunya jalan untuk Mima di titik ini, adalah maju ke depan.

Tapi jalan ke depan ini bukanlah jalan yang mulus. Penulis cerita drama yang diperankan oleh Mima tiba-tiba mati terbunuh secara sadis: kedua matanya hilang, dan tubuhnya ditemukan di dalam lift apartemen.

Files - Perfect Blue - 05.png

「もう戻りません。」

Setelah titik ini, Mima mulai meninggalkan jati diri idol nya, dan mulai merubah diri menjadi seorang aktris. Dia mulai sering photoshoot gravureinterview dengan berbagai majalah, dan sederet aktivitas lain yang mulai mengurangi sisi imut nya.

Dan di sini juga satu karakter lain jadi mulai terlihat lebih sering masuk ke sudut pandang Mima: ME-MANIA.

Sejauh ini aku belum cerita ke kalian bahwa ada satu faktor penting yang menjadi pemicu utama konflik di PERFECT BLUE: 「未麻の部屋」alias 「Kamar Mima」, sebuah fan website dimana admin nya seakan roleplay bahwa dirinya Mima. Awalnya, 「Mima no Heya」 ini sekedar fan-site yang cukup normal, dimana aktivitas sehari-hari Mima yang bisa terlihat publik tertulis di dalamnya dan diberi bumbu dialog seakan Mima sendiri yang tulis.

Tapi semakin lama, hal-hal yang seharusnya bersifat pribadi semakin tertuang di fan-site yang bahkan si Mima nggak kenal secara pribadi dengan admin nya. Digabung dengan poin dimana Mima merasa menyesal telah meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang idolfan-site ini menjadikan Mima mendapatkan krisis identitas.

Mima mulai berdelusi bahwa ada “Mima” lain yang sampai sekarang masih bekerja sebagai seorang idol, “Mima” lain yang dengan terbuka menyampaikan penyesalannya beralih menjadi seorang aktris.

Dan karena ulah “Mima” inilah, ME-MANIA berusaha sekuat tenaga untuk tetap menjaga reputasi Mima sebagaimana “Mima” menuangkannya di「Mima no Heya」. Ingat penulis drama yang mati secara misterius? Pembunuhnya bukan lain adalah ME-MANIA, yang nggak terima idolanya mendapatkan peran kotor yang menjadikan dia “nggak suci lagi”.

Selain itu, karena「Mima no Heya」semakin sering membagikan hal yang bersifat pribadi bagi Mima, dia mulai kehilangan jati dirinya. Mima mulai mempertanyakan keputusannya lagi, kesehatan jiwanya mulai menjadi nggak stabil, dan bahkan sampai berdelusi bahwa “Mima” yang masih seorang idol ini selalu mengejek segala keputusan Mima.

Hal ini diperparah setelah fotografer gravure Mima juga menjadi korban pembunuhan. Parahnya, di dalam lemari pakaiannya terlihat ada baju yang bersimba darah. Mima mendapatkan breakdown cukup parah dan sampai kehilangan akal sehatnya untuk sesaat.

Mima mulai khawatir bahwa dirinya bukanlah Mima, sampai di titik ini, scene di drama dan kehidupan sehari-hari Mima mulai nggak beraturan, delusi mulai jadi kenyataan, dan kenyataan mulai terlihat semakin semu. Hal ini ditambah parah setelah ME-MANIA mencoba memperkosa Mima karena menurutnya Mima yang asli ini hanyalah Mima yang palsu, dan “Mima” yang sebenarnya ada di luar sana.

Beruntung, Mima berhasil kabur dari sergapan ME-MANIA, ia akhirnya bertemu dengan Rumi-san dan segera mengajaknya ke tempat ME-MANIA lumpuh akibat serangan Mima, tapi setelah sampai di tempat kejadian, ME-MANIA tidak terlihat dimanapun.

Karena panik, Mima akhirnya pingsan. Ketika ia terbangun, Mima sudah berada di dalam kamarnya. Di bagian dapur terlihat Rumi-san yang sedang menyiapkan makanan untuk Mima. Tapi karena suatu alasan, Mima menyadari bahwa itu bukanlah kamarnya, tapi kamar orang lain yang didesain semirip mungkin dengan kamar Mima.

Dan disinilah kita diberi twist yang sangat kacau: Bahwa admin「Mima no Heya」, dan “Mima” yang menghasut ME-MANIA untuk melakukan tindakan kriminal, bukan lain adalah Rumi-san.

Files - Perfect Blue - 06.png

「完璧な私。」

Sebelum kita lanjut, aku pingin bahas 2 karakter “antagonis” di PERFECT BLUE, Rumi-san, dan ME-MANIA.

Apa yang kita tahu dari Rumi-san? Rumi-san merupakan manager Mima dari masa-masa dia masih seorang idol amatir. Dia menuangkan jiwa dan raganya agar Mima menjadi seorang top idol. Tapi semuanya hilang begitu saja setelah Mima memutuskan untuk jadi aktris.

Sedangkan ME-MANIA menggambarkan para fans yang terobsesi dengan idol yang mereka gemari. Di atas sudah aku sebutkan kalau bagi beberapa orang, memuja idol nya adalah satu-satunya hal yang menjadi penyemangat hidupnya. Dan ketika image idola ini hilang begitu saja, mereka bisa saja menjadi delusional dan menolak kenyataan bahwa idol yang mereka puja sedemikian rupa sebenarnya hanyalah sebatas sebuah persona.

per·so·na
ˌpərˈsōnə/
kata benda
  1. aspek karakter seseorang yang ditampilkan atau dirasakan oleh orang lain

PERFECT BLUE memiliki latar belakang tahun 90an, di masa seperti itu, internet dan media sosial adalah hal yang hampir belum tersentuh oleh masyarakat banyak. Intisari dari cerita ini adalah: orang lain hanya melihat kita dari apa yang mereka rasa mereka pahami.

Coba kita lihat. Kalian para pembaca blog ku selama ini, apa yang kalian tangkap dari diriku?

Kemungkinan kalian bakal mengira aku orang berkecukupan, hidupnya nyaman, punya banyak teman di dalam komunitasnya, lucu, dan lain sebagainya. Dan walaupun aku nggak bisa membenarkan maupun menyalahkan pandangan itu, itulah masalahnya:

Itu adalah pandangan kalian terhadap aku.

Bisa aja dibalik tembok tulisan ini aku orangnya butuh bantuan, nggak suka bergaul dengan orang, dan orangnya ngeselin.

Lalu bagaimana dengan orang yang sudah pernah ketemu dan sudah lama kenal?

Menurutku, mereka pun nggak lewat dari teori mereka cuma kenal dari sebatas apa yang mereka lihat. Kalian kalau pernah denger, ada satu teori dimana seseorang selalu punya 3 topeng.

Topeng pertama adalah persona mereka waktu berada di umum
Topeng kedua adalah persona mereka waktu bersama orang dekat
Topeng ketiga adalah persona mereka waktu sendirian

Jadi walaupun kalian sudah kenal dekat, sudah sering bertatap muka, bisa saja kalian belum benar-benar mengenal orang itu. Contoh nyata teori 3 topeng ini bisa dilihat dari para teroris yang menurut tetangga dan kerabatnya merupakan orang baik, senang bergaul, dan lain sebagainya, tapi kenyataannya mereka tega melakukan bom bunuh diri.

Sekarang kita terapkan ini ke diri kalian, apakah kalian menyadari, bahwa diri kalian di dunia online itu kemungkinan berbeda dengan diri kalian di dunia nyata?

Di media sosial kalian upload berbagai foto kebahagiaan kalian, menyembunyikan resah dan gelisah kalian untuk diri sendiri agar tidak terlihat orang lain.

Hal ini lebih parah lagi untuk orang yang melakukan panjat sosial, karena mereka membohongi diri mereka sendiri.

Untuk kasus Mima sendiri, perasaan kehilangan jati dirinya semakin berlipat ganda. Mima tidak punya teman dekat, manager nya berusaha memanipulasi Mima sedemikian rupa agar menjadi sempurna untuk dirinya sendiri, menjadikan Mima tidak punya satu hal yang menariknya kembali ke kenyataan. Mima berhasil lolos dari kehilangan identitas purely karena kekuatan Mima sendiri.

Kehilangan identitas.

Kalian pasti pernah nggak ketemu teman atau keluarga dalam jangka waktu yang lama. Entah karena merantau atau memang nggak ada niat untuk bertemu. Kalian mengalami banyak perubahan dari segi fisik, emntal, dan perilaku, dan saat kalian akhirnya bertemu kembali, mereka akan komentar,

“Kamu yang aku tahu itu nggak gitu!”
“Kok kamu sekarang gini, sih?”

Sepele? Mungkin, tapi bagi orang macem Mima, atau orang yang mentalnya nggak kuat, komentar seperti itu akan mereka pikirkan terus menerus, bahkan mengganggu produktivitas mereka.

Kalau ada keluarga atau seseorang yang dekat, kita masih bisa meminta kepastian dari mereka bahwa kita tetaplah kita, apapun yang orang lain bilang. Tapi kalau kita seperti Mima yang nggak punya orang dekat dan rasanya setiap kaki melangkah selalu menghasilkan kesalahan?

Pada akhirnya kita akan bingung, dan kalimat yang tampaknya nggak relevan di atas tadi menjadi semakin relevan:

「anata…dare nano?」
“kamu…siapa?”

Karena itu, di lingkungan sekarang yang apa-apa serba online, serba drama, serba panjat sosial, jangan pernah lupa siapa jati diri kalian sebenarnya.

Files - Perfect Blue - 07.jpeg

「PERFECT BLUE」

Pada akhirnya, aku merasa PERFECT BLUE ini sebagai cerita tentang menjadi dewasa. Sebagian besar adegan penting di film ini menggunakan satu warna terang yang sangat kontras dibandingkan warna lainnya: merah.

Ada beberapa video yang menjelaskan tentang teori penggunaan warna merah di PERFECT BLUE di YouTube, tapi here’s my take.

Warna merah di film ini selalu digunakan ketika Mima merasa ada konflik di dalam hatinya, ketika dia berhubungan dengan media dan dipresentasikan kepada publik, selalu ada background dengan warna merah.

Menurutku, merah di sini menunjukkan keluguan Mima, kesuciannya yang mencoba melawan balik. Hal ini terlihat jelas di kostum yang digunakan Rumi-san di akhir film, dimana warna dominan di bajunya adalah warna merah terang.

Ketika semuanya berakhir, dan ketika Mima sudah merasa tenang, warna merah ini mulai hilang. Warna merah kontras ini juga hilang ketika Mima akhirnya menjadi seorang wanita dewasa yang sudah mantap dengan segala keputusannya.

Menjadikan dunia Mima PERFECT BLUE.


Dan berakhir sudah artikel tentang pemikiranku terhadap PERFECT BLUE. Sebuah film masterpiece yang bakal aku rekomendasikan ke banyak teman-temanku di masa mendatang.

PERFECT BLUE juga memiliki value pribadi ke diriku, meningat pacarku juga bekerja di industri hiburan. Aku harap dia nggak jadi Mima aja sih ww. Entah kenapa akhir-akhir ini banyak anime dengan tema idol yang rasanya lebih mengena ke diriku secara pribadi.

*uhuk* WHITE ALBUM *uhuk*

Sedikit update, berikut beberapa link yang menurutku sangat berguna misal kalian pingin lebih jauh terjun ke dunia PERFECT BLUE.

Anyway, sampai sini saja artikel kali ini, dan aku bakal semangat banget misal kalian mau melakukan diskusi tentang PERFECT BLUE denganku, baik via komentar di bawah atau via media sosial yang bisa kalian temui lewat link di bawah ini.

Twitter: @AndrianVidano

Facebok: Andrian Vidano+
Instagram: @andrianvidano 
YouTube: AndrianVidano

Sampai ketemu lagi di lain kesempatan!

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.